Tata Cara Lempar Jumrah Aqabah Dalam Ibadah Haji

Jumroh Aqabah adalah salah satu ritual dalam ibadah haji yang melibatkan pelemparan jumroh, yang merupakan simbol melemparkan setan. Berikut adalah urutan dan tata cara pelaksanaan Jumroh Aqabah, sebagaimana dilakukan oleh jamaah Khazzanah Tours

1. Pembukaan Jumroh Aqabah:

   • Setelah tawaf Ifadah (tawaf haji), jamaah haji menuju Mina untuk melempar Jumroh Aqabah.
   • Sebelum memulai melempar jumroh, jamaah wajib berihram dengan niat melempar jumroh dan membaca talbiyah.

2. Melempar Jumroh Aqabah:

   • Pada hari Tasyrik (hari ke-11, 12, dan 13 Dzulhijjah), jamaah haji melempar jumroh Aqabah.
   • Jumroh Aqabah terletak di dekat Mina dan memiliki tiga tiang yang disimbolkan dengan tiga setan besar yang dicobai Nabi Ibrahim AS.
   • Jamaah melemparkan tujuh batu ke tiang pertama, diikuti dengan membaca takbir.
   • Setelah itu, mereka melanjutkan melempar ke tiang kedua dan ketiga, dengan cara yang sama.

3. Doa dan Dzikir:

   • Setelah melempar jumroh, disunahkan untuk berdiri sejenak melakukan doa dan dzikir.
   • Jamaah dianjurkan untuk berdoa dengan tekun, meminta ampunan, dan memohon kepada Allah.

4. Kembali ke Mekkah:

   • Setelah menyelesaikan melempar jumroh di Aqabah, jamaah kembali ke Mekkah.
   • Saat kembali, mereka dapat melaksanakan beberapa ibadah tambahan, seperti tawaf wada' (tawaf perpisahan) sebelum meninggalkan Mekkah.

Penting untuk diingat para jamaah Travel Khazzanah bahwa pelaksanaan ibadah haji harus mengikuti petunjuk dan tata cara yang telah ditetapkan oleh otoritas haji, dan jamaah sebaiknya memahami tata cara pelaksanaan secara rinci sebelum melaksanakan ritual ini.

5. Sunnah Setelah Jumroh Aqabah:

   • Setelah melempar jumroh Aqabah, sunnah untuk melakukan qurban (jika mampu) sebagai bagian dari pengorbanan Nabi Ibrahim AS.
   • Jamaah juga disunnahkan untuk mencukur atau memendekkan rambut setelah melempar jumroh, menandakan akhir dari beberapa aspek ihram.

6. Mabit di Mina:

   • Setelah melempar jumroh Aqabah pada hari ke-11 Dzulhijjah, jamaah diwajibkan untuk bermabit (tinggal) di Mina.
   • Mabit di Mina menjadi bagian penting dari ibadah haji, dan jamaah disarankan untuk melakukan shalat dan ibadah lainnya selama masa mabit.

7. Melempar Jumroh Sughra dan Wustha:

   • Pada hari ke-12 dan 13 Dzulhijjah, jamaah kembali melempar jumroh, kali ini pada jumroh kecil (Sughra) dan jumroh sedang (Wustha).
   • Proses melempar pada hari-hari ini dilakukan pada tiga tiang yang terletak di Mina, serupa dengan melempar jumroh Aqabah.

8. Tertib dan Kesabaran:

   • Jamaah disarankan untuk menjaga ketertiban dan kesabaran saat melakukan semua ritual haji, termasuk melempar jumroh. Menjaga ketertiban membantu mencegah kecelakaan dan memastikan kelancaran pelaksanaan ibadah.

9. Melaksanakan Ibadah Tambahan:

   • Selama masa mabit di Mina, jamaah dapat melaksanakan ibadah tambahan seperti shalat, membaca Al-Qur'an, dan berdzikir.
   • Memanfaatkan waktu di Mina dengan ibadah meningkatkan nilai spiritual dan mendekatkan diri kepada Allah.

10. Kembali ke Mekkah dan Tawaf Ifadah:

    • Setelah menyelesaikan semua ritual di Mina, jamaah kembali ke Mekkah untuk melaksanakan tawaf Ifadah sebagai bagian dari pelaksanaan haji.
    • Tawaf Ifadah dilakukan dengan mengelilingi Ka'bah tujuh kali, diikuti oleh sa'i (berlari-lari kecil) antara bukit Shafa dan Marwah.

Penting bagi jamaah haji untuk menjalankan semua ritual dengan penuh kesadaran, khusyuk, dan ikhlas, sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan. Semoga ibadah haji diterima oleh Allah SWT.